LISENSI

RmdmRmA6TmA7Rmd8Rmj7Rqw5R7TusBSpMXQpaVQps6ftMBQcsrfoaBL=

CUSTOM CSS DAN JS

CLOSE AD
Artikel,Inses,islam kaffah,Opini,Solusi Islam,

Fenomena Hubungan Inses di Tengah Masyarakat: Kontradiksi Identitas Religius dan Realitas Sosial

Sumber Gambar : Canva

Oleh: Muna Juliana Nabilah (Aktivis Dakwah)

Krinkz.co - Fenomena hubungan inses yang muncul di tengah-tengah masyarakat kita merupakan potret kelam yang sangat mengkhawatirkan, apalagi mengingat mayoritas penduduk negeri ini—lebih dari 80 persen—menganut agama Islam yang secara jelas dan tegas melarang perbuatan keji tersebut.

Keadaan ini mengindikasikan adanya pertentangan yang mencolok antara gambaran negara yang mengusung identitas religius dengan kondisi sosial nyata yang terjadi di tengah masyarakat.

Lebih dari itu, fenomena ini mencerminkan lemahnya peran negara dalam mengawal norma agama dan sosial, serta menunjukkan bahwa sebagian masyarakat dibiarkan hidup bebas tanpa adanya kontrol yang sesuai dengan nilai-nilai luhur.

Lebih tragis lagi, sejumlah individu yang tidak bertanggung jawab justru menjadikan perilaku menyimpang ini sebagai tontonan dan ajakan terbuka melalui grup-grup di media sosial, seperti Facebook, yang mempertontonkan dan mempromosikan hubungan sedarah yang jelas-jelas diharamkan dalam Islam.

Perilaku semacam ini bahkan sudah melampaui batas kemanusiaan, menyerupai tindakan hewan yang tidak mengenal etika dan aturan. Kerusakan yang ditimbulkan tidak hanya mencederai moral individu, tetapi juga menghancurkan institusi keluarga—termasuk keluarga Muslim yang seharusnya menjadi benteng terakhir dalam menjaga kesucian nilai-nilai agama.

Kemarahan publik pun tidak terbendung saat munculnya grup-grup yang mempromosikan perilaku menyimpang seperti hubungan inses dan homoseksualitas. Tercatat sekitar 30 situs berhasil diturunkan oleh pihak META sebagai bentuk penanganan awal.

Merespons hal ini, aparat kepolisian bersama Komisi Perlindungan Anak (KPAI) segera bergerak. Pada Selasa, 20 Mei 2025, tim gabungan dari Bareskrim Polri dan Polda Metro Jaya berhasil menangkap enam pelaku, baik di Pulau Jawa maupun di Pulau Sumatra.

Para pelaku tersebut akan diproses secara hukum dan dijerat dengan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) serta Undang-Undang Perlindungan Anak.

Walaupun terdapat regulasi yang mengatur penindakan terhadap pelaku, pelaksanaan hukum dalam sistem sekuler-kapitalis belum mampu menciptakan efek jera yang memadai.

Hal ini disebabkan karena sistem tersebut tidak menjadikan prinsip-prinsip agama sebagai dasar utama dalam pengelolaan kehidupan bermasyarakat.

Sistem sekuler yang memisahkan agama dari urusan negara dan kehidupan sosial hanya mengandalkan akal dan nafsu manusia yang terbatas dan cenderung menyesatkan.

Sebagai dampaknya, struktur sosial menjadi lemah, dan berbagai penyimpangan moral berkembang tanpa adanya pengendalian berbasis nilai-nilai agama.

Bahkan, tanpa disadari, negara kerap turut andil dalam memperburuk keadaan melalui kebijakan-kebijakan yang justru merusak fondasi keluarga dan mengikis kekuatan nilai-nilai keluarga dalam masyarakat.

Minimnya komitmen dalam melindungi institusi keluarga mencerminkan kelemahan negara dalam mempertahankan pondasi utama kehidupan bermasyarakat.

Sebaliknya, Islam sebagai sistem kehidupan yang menyeluruh memberikan solusi yang komprehensif untuk menangani berbagai masalah seperti ini.

Islam tidak hanya mengatur hubungan antara manusia dengan Tuhan, tetapi juga mencakup semua aspek kehidupan, mulai dari interaksi sosial, tata kelola politik, sistem ekonomi, hingga penguatan institusi keluarga secara menyeluruh dan terpadu.

Dalam kerangka sistem Islam, negara memiliki tanggung jawab penuh untuk secara aktif menjaga kepentingan rakyat, termasuk melindungi keutuhan keluarga dan menegakkan norma sosial yang berlandaskan syariat Islam.

Islam dengan tegas melarang hubungan sedarah, dan negara dalam sistem Islam tidak hanya bertindak sebagai penegak hukum terhadap para pelaku, tetapi juga berperan dalam pencegahan dengan membangun sistem pendidikan yang menanamkan akidah yang kuat, memperkuat iman dan takwa, serta menutup setiap celah yang bisa membuka peluang terjadinya kemungkaran di masyarakat.

Selain itu, Islam mengembangkan tradisi amar ma’ruf nahi munkar, yaitu saling mengajak pada kebaikan dan melarang kemungkaran, sebagai unsur penting dalam menjaga etika dan keseimbangan kehidupan masyarakat.

Penerapan sanksi tegas terhadap pelaku maksiat juga bukan hanya sebagai hukuman, tetapi sebagai upaya penyucian jiwa serta pelajaran bagi masyarakat agar tidak melakukan pelanggaran serupa. Ketegasan hukum dalam sistem Islam mampu mencegah perbuatan yang merusak dan menjaga kesucian keluarga serta kehormatan manusia.

Peran media dalam sistem Islam juga sangat penting. Media bukan hanya alat informasi, tetapi menjadi sarana edukasi dan penguatan nilai-nilai syariat dalam masyarakat.

Media akan diberdayakan untuk menyebarluaskan konten-konten yang mendidik, membimbing masyarakat memahami perbedaan antara yang halal dan haram, serta mengarahkan umat menuju kehidupan yang diridhai Allah SWT.

Karena itu, hanya Islam yang dapat menawarkan solusi lengkap untuk mengatasi krisis moral dan kerusakan sosial yang sedang dihadapi masyarakat saat ini.

Sebagai suatu sistem kehidupan yang komprehensif dan menyeluruh, penerapan Islam secara menyeluruh oleh negara dipercaya dapat membentuk masyarakat yang beradab, mempertahankan keutuhan keluarga, serta mewujudkan tatanan hidup yang seimbang, harmonis, dan tertib.
Halaman
Tambah Favorit
3733067073743872993
Chat Kami disini

Form Bantuan Whatsapp

Hello! Ada yang bisa dibantu?
×
×
Total Harga ( Produk)

Tulis catatan disini untuk keterangan lainnya

Total Harga ( Produk)

Biaya Admin:

Biaya ongkir: dg berat ()

Total Pembayaran:

Untuk produk fisik, Ongkos kirim akan muncul setelah ongkir dipilih

Tampilkan Kupon