Manfaat dan Risiko Makan Telur Setiap Hari
![]() |
Foto: Getty Images/hxyume |
Krinkz.co -- Telur dikenal sebagai salah satu makanan paling bergizi dan mudah diolah. Banyak orang menjadikannya menu rutin harian, namun sebagian lainnya masih ragu karena isu kolesterol.
Telur mengandung protein lengkap, vitamin, mineral, serta lemak sehat yang berperan penting bagi berbagai fungsi tubuh. Dalam satu butir telur, terdapat nutrisi yang dapat mendukung kesehatan mata, otak, kulit, dan metabolisme. Namun konsumsi harian tetap perlu mempertimbangkan kondisi kesehatan masing-masing.
Manfaat Utama Konsumsi Telur Harian
Telur menjadi sumber energi yang stabil berkat kombinasi protein dan lemak sehat. Kandungan ini membuat perut terasa kenyang lebih lama dan membantu mengontrol nafsu makan. Para ahli menyebut telur cocok sebagai sarapan karena dapat menjaga kestabilan gula darah sepanjang hari.
Selain itu, telur kaya kolin — nutrisi penting untuk fungsi otak. Kolin membantu pembentukan neurotransmitter yang berperan dalam daya ingat, fokus, dan suasana hati. Pakar gizi menegaskan bahwa “konsumsi telur dapat membantu memenuhi kebutuhan kolin yang sulit diperoleh dari makanan lain”.
Telur juga mengandung lutein dan zeaxanthin, dua antioksidan yang membantu melindungi kesehatan mata dari kerusakan akibat penuaan. Komponen ini berperan dalam mencegah degenerasi makula, salah satu penyebab penurunan penglihatan pada usia lanjut.
Tak hanya itu, vitamin D, fosfor, dan kalsium dalam telur berperan dalam menjaga kekuatan tulang. Kombinasi nutrisi ini mendukung pembentukan jaringan tulang, terutama bagi kelompok usia muda dan lansia yang membutuhkan nutrisi tambahan.
Efek Telur pada Kolesterol dan Jantung
Masalah kolesterol menjadi alasan utama banyak orang membatasi konsumsi telur. Namun penelitian beberapa tahun terakhir menunjukkan bahwa kolesterol dalam telur tidak sepenuhnya berkaitan dengan peningkatan risiko penyakit jantung pada orang sehat.
Sebagian besar tubuh memproduksi kolesterol secara alami. Ketika seseorang makan makanan tinggi kolesterol, tubuh otomatis menurunkan produksinya. Karena itu, makan satu butir telur setiap hari umumnya masih tergolong aman bagi orang tanpa masalah kolesterol.
Meski begitu, ada kelompok tertentu yang perlu berhati-hati. Pada orang dengan kolesterol tinggi, penyakit jantung, diabetes, atau riwayat penyakit kardiovaskular, konsumsi telur berlebih dapat meningkatkan risiko kesehatan. Mereka dianjurkan membatasi kuning telur dan lebih banyak mengonsumsi putih telur yang rendah kolesterol tetapi tetap tinggi protein.
Ahli gizi menambahkan bahwa efek telur terhadap jantung sangat dipengaruhi oleh cara memasak dan makanan pendamping. Telur rebus jauh lebih aman dibanding telur goreng yang disajikan dengan daging berlemak atau minyak jenuh.
Potensi Risiko dan Efek Samping
Meski kaya nutrisi, konsumsi telur setiap hari dapat menimbulkan efek samping pada beberapa orang. Alergi telur, misalnya, merupakan salah satu alergi makanan yang paling umum. Reaksi dapat berupa gatal, ruam, hingga gangguan pencernaan.
Sebagian orang juga mengalami sensitivitas pada saluran pencernaan, terutama jika telur dikonsumsi dalam jumlah besar. Gejala seperti kembung atau rasa tidak nyaman di perut dapat muncul bila tubuh kurang cocok.
Agar lebih aman, penting memastikan telur dimasak matang sempurna untuk mencegah infeksi bakteri seperti Salmonella. Telur setengah matang memiliki risiko lebih tinggi bagi anak, ibu hamil, atau orang dengan imunitas rendah.
Saran Para Ahli tentang Batas Aman Konsumsi
Mayoritas ahli kesehatan sepakat bahwa 1 butir telur per hari sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tanpa menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat umum. Pada kelompok berisiko, konsumsinya bisa diturunkan menjadi 4–7 butir per minggu.
Beberapa pakar juga mengingatkan bahwa konsumsi telur harus seimbang dengan pola makan lain. Menu harian ideal mencakup sayur, buah, karbohidrat kompleks, dan lemak sehat seperti minyak zaitun atau kacang-kacangan. Telur tidak dianjurkan menjadi sumber protein tunggal setiap hari.
Ahli yang diwawancarai dalam sumber asli menjelaskan bahwa “telur dapat menjadi bagian dari diet sehat selama dikonsumsi dengan bijak dan disesuaikan dengan kondisi kesehatan masing-masing.”
Cara Terbaik Mengonsumsi Telur Agar Tetap Sehat
Memasak telur dengan metode rendah minyak menjadi cara paling sehat, misalnya direbus, dikukus, atau dipanggang. Hindari penggunaan minyak jenuh atau mentega dalam jumlah besar. Telur rebus merupakan pilihan paling aman karena minim risiko pembentukan lemak trans.
Penting juga memperhatikan makanan pendamping. Telur sebaiknya dikonsumsi bersama sayuran, roti gandum, atau sumber serat lain yang dapat membantu menjaga kesehatan pencernaan. Sementara itu, menyantap telur dengan sosis, daging olahan, atau keju lemak tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
Menyimpan telur dengan cara tepat juga penting. Telur sebaiknya ditempatkan di lemari pendingin untuk menjaga kualitas dan mencegah kontaminasi bakteri. Wadah penyimpanan dan peralatan masak harus dalam kondisi bersih.
Kesimpulan
Mengonsumsi satu butir telur setiap hari dapat memberikan banyak manfaat, mulai dari meningkatkan energi, menjaga kesehatan otak, hingga memperbaiki kondisi mata dan tulang. Telur adalah makanan bergizi, mudah diolah, dan terjangkau. Namun tetap ada kelompok yang harus membatasi konsumsi, terutama mereka yang memiliki risiko penyakit jantung atau kolesterol tinggi.
Cara memasak dan pola makan harian sangat mempengaruhi efek telur terhadap kesehatan. Telur bisa menjadi bagian dari diet seimbang selama dikonsumsi secara tepat, matang, dan tidak berlebihan.
P: Agus Sanjaya
