Ayah Pratama Arhan Meninggal, Dukungan Mengalir
![]() |
Pratama Arhan bersama ayah dan ibu. Foto: Instagram @pratamaarhan8 |
krinkz.co - - Pratama Arhan tengah berada dalam masa sulit setelah kabar duka datang dari keluarganya. Ayahanda tercinta, Sutrisno bin Raji, meninggal dunia pada Minggu pagi. Kabar ini pertama kali diketahui publik melalui ucapan belasungkawa yang disampaikan rekan sesama pesepakbola. Berita ini menambah perhatian terhadap kehidupan pribadi Arhan yang sebelumnya juga kerap menjadi sorotan publik.
Ayah Pratama Arhan, Sutrisno bin Raji, meninggal dunia pada Minggu pagi di Blora. Kabar duka ini muncul ketika Arhan tengah disorot publik atas perjalanan karier dan kehidupan pribadinya. Sejumlah ucapan belasungkawa langsung berdatangan dari rekan hingga pelatih yang selama ini mengenal sosok almarhum.
Kabar ini pertama kali disampaikan oleh Asnawi Mangkualam melalui unggahan di media sosial. Dalam unggahannya, Asnawi menuturkan rasa kehilangan yang mendalam sambil menyertakan doa untuk almarhum. Pelatih Timnas Indonesia U-23, Indra Sjafri, turut memberi konfirmasi mengenai kabar duka tersebut. Ia menyebut bahwa ayah Pratama Arhan wafat sekitar pukul 05.45 WIB. “Semoga Allah menerima amal ibadah beliau, melapangkan kuburnya, dan menerangi jalannya,” tulis Indra dalam pesannya.
Kabar ini cepat beredar mengingat posisi Arhan sebagai salah satu pemain muda yang banyak disorot publik. Selain prestasinya di lapangan, perjalanan hidupnya beberapa waktu terakhir menjadi perhatian, termasuk isu rumah tangga yang banyak dibicarakan. Namun, dalam situasi ini, dukungan publik berubah menjadi ungkapan belasungkawa dan simpati.
Beberapa pekan sebelum kabar duka ini muncul, Arhan sempat membagikan foto kebersamaan bersama ayah dan ibunya. Foto tersebut memperlihatkan almarhum tersenyum sambil mengacungkan jempol ke arah kamera. Unggahan itu kini kembali dibanjiri komentar dari para pendukung yang menuliskan ucapan duka. Simbol hati putih yang disematkan Arhan pada unggahan itu kini menjadi pengingat akan momen tenang bersama keluarga.
Sejumlah rekannya di tim nasional juga ikut memberikan dukungan moral. Mereka memahami bahwa kepergian orang tua merupakan pukulan besar bagi siapa pun, termasuk seorang atlet muda yang tengah meniti karier di klubnya. Meskipun pihak keluarga belum mengeluarkan pernyataan resmi, informasi yang beredar telah dikonfirmasi oleh orang-orang terdekat Arhan di dunia sepakbola.
Publik pun memberikan banyak perhatian. Di berbagai kolom media sosial, ucapan duka dan doa mengalir dari pendukung sepakbola Tanah Air. Banyak yang turut mengingatkan agar Arhan diberikan ruang untuk berduka tanpa tekanan sorotan berlebih. Respons cepat warganet menjadi gambaran betapa sosok Arhan memiliki tempat tersendiri di hati penggemar sepakbola nasional.
Kabar duka ini juga muncul di tengah padatnya jadwal sepakbola, baik di tingkat klub maupun tim nasional. Hingga kini belum ada pernyataan apakah Arhan akan absen dari latihan atau pertandingan untuk sementara waktu. Namun, publik tentu berharap ia diberikan kesempatan untuk bersama keluarga dalam masa berduka.
Dalam konteks perjalanan karier, Arhan dikenal sebagai pemain yang tampil dengan semangat tinggi di lapangan. Ketangguhan mentalnya beberapa kali terlihat dalam pertandingan besar. Namun di luar lapangan, Arhan tetaplah manusia biasa yang turut merasakan kehilangan mendalam atas kepergian orang tua. Dukungan moral menjadi hal penting agar ia dapat melalui masa berat ini dengan kekuatan.
Di sisi lain, perhatian publik terhadap kehidupan pribadinya beberapa waktu terakhir membuat kabar ini semakin ramai dibahas. Banyak yang menilai bahwa saat-saat seperti ini seharusnya menjadi momentum untuk menghormati privasi dan memberikan ruang bagi Arhan dan keluarganya. Sorotan terhadap kehidupannya sebagai figur publik memang tak bisa dihindari, namun empati tetap menjadi hal yang utama.
Kabar wafatnya ayah Pratama Arhan juga mengingatkan publik akan nilai penting keluarga dalam kehidupan seorang atlet. Meski sering tampil di panggung besar, hubungan dekat dengan orang tua tetap menjadi sumber kekuatan utama bagi para pemain muda. Arhan berkali-kali menyebut keluarganya sebagai motivasi utama dalam karier sepakbolanya.
Hingga artikel ini diterbitkan, belum ada pembaruan terkait prosesi pemakaman atau kehadiran Arhan di kampung halaman. Rekan-rekan setim, pelatih, dan pendukung terus memberikan doa agar keluarga diberi ketabahan. Publik juga berharap agar Arhan dapat kembali menjalani aktivitas dengan ketenangan setelah masa berduka.
Dukungan yang mengalir dari berbagai kalangan menunjukkan tingginya rasa solidaritas dalam dunia sepakbola Indonesia. Situasi ini menjadi pengingat bahwa para pemain bukan hanya sosok yang tampil di lapangan, melainkan manusia dengan kehidupan pribadi dan rasa kehilangan yang sama seperti masyarakat pada umumnya.
Kehilangan orang tua merupakan momen yang sangat personal. Dalam situasi ini, Arhan dipastikan mendapatkan banyak pelukan hangat dari lingkungan terdekatnya. Dorongan moral dari publik dapat menjadi energi tambahan bagi dirinya untuk kembali kuat menjalani karier yang terus menanjak.
Meski berita ini terasa berat, banyak warganet berharap Arhan dapat kembali bangkit dan menjalani kehidupannya dengan penuh kekuatan. Kepergian ayah tercinta tentu meninggalkan duka mendalam, namun doa dari seluruh penjuru Indonesia menjadi bentuk dukungan nyata bahwa Arhan tidak menjalani masa sulit ini sendirian.
E: Agus Sanjaya | P: Desi Puspasari
