Mantan Pengembang Kritik Windows 11 Fokus AI
Krinkz.co – Mantan pengembang Microsoft, Dave Plummer, menyuarakan kekhawatirannya terhadap arah Windows 11. Ia menilai sistem operasi terbaru ini terlalu menekankan fitur AI, sementara aspek dasar seperti stabilitas dan kompatibilitas masih bermasalah.
Mantan Pengembang Microsoft Kritik Windows 11
Dave Plummer, mantan insinyur senior di Microsoft, mengungkapkan ketidakpuasannya terhadap Windows 11. Menurutnya, Microsoft terlalu fokus pada fitur kecerdasan buatan (AI) dan asisten digital generatif, tetapi mengabaikan hal-hal mendasar.
“Sistem operasi harus dulu stabil dan aman sebelum menambahkan fitur baru. Sekarang Windows 11 lebih mementingkan gimmick AI daripada fondasi,” ujar Plummer
Plummer menyoroti beberapa masalah yang sering dialami pengguna, termasuk lambatnya kinerja File Explorer, bug di Windows Recovery Environment, serta kompatibilitas perangkat keras dan perangkat lunak yang kurang optimal.
Fitur AI Jadi Sorotan
Windows 11 memperkenalkan integrasi AI, seperti asisten digital yang mengambil keputusan atas nama pengguna dan fitur generatif dalam aplikasi bawaan. Menurut Plummer, fitur-fitur ini sering menimbulkan bug dan menurunkan performa sistem.
Banyak pengguna yang mempertimbangkan untuk tetap menggunakan Windows 10 karena khawatir dengan stabilitas Windows 11. Sekitar 500 juta PC masih bertahan di Windows 10 meski perangkat mendukung upgrade ke Windows 11.
Dampak Terhadap Pengguna
Kritik Plummer menunjukkan risiko nyata bagi pengguna: bug, performa menurun, dan masalah kompatibilitas bisa mengganggu pekerjaan sehari-hari.
Pengguna yang mengandalkan PC untuk pekerjaan profesional disarankan mempertimbangkan stabilitas sebelum melakukan upgrade. Jika terpaksa menggunakan Windows 11, backup data dan pemantauan performa sangat penting.
Saran dan Rekomendasi
Plummer menyarankan agar Microsoft menunda penambahan fitur baru dan fokus memperbaiki fondasi sistem terlebih dahulu. Hal ini mirip dengan langkah perbaikan besar pada era Windows XP.
Bagi pengguna, beberapa langkah bisa dilakukan: menunda upgrade, menggunakan Windows 10 selama masih mendapatkan pembaruan keamanan, atau mematikan fitur AI yang tidak digunakan.
Reaksi Pengguna
Sejumlah pengguna menyatakan dukungan terhadap pandangan Plummer. Mereka menilai fitur baru memang menarik, tetapi risiko bug dan menurunnya performa membuat mereka ragu melakukan upgrade.
Pengguna yang tetap ingin Windows 11 dianjurkan untuk melakukan pembaruan patch secara rutin dan memantau performa aplikasi.
Tantangan Microsoft
Microsoft menghadapi dilema: inovasi dengan AI penting untuk daya saing, namun mengorbankan stabilitas bisa menurunkan kepercayaan pengguna.
Perusahaan perlu menyeimbangkan antara menghadirkan fitur canggih dan memastikan fondasi sistem tetap kuat. Kritikan Plummer menjadi peringatan bagi pengembang agar tidak terlalu fokus pada teknologi baru tanpa memperhatikan kebutuhan dasar pengguna.
Kesimpulan
Kritik dari Dave Plummer menekankan bahwa Windows 11, meski kaya fitur AI, masih memiliki masalah stabilitas dan kompatibilitas yang signifikan.
Bagi pengguna, keputusan upgrade harus mempertimbangkan risiko bug dan performa sistem. Microsoft diharapkan menanggapi masukan ini dengan memperkuat fondasi OS sebelum memperluas fitur AI lebih jauh.
“Fokus utama harus pada kestabilan, keamanan, dan kompatibilitas. Fitur baru akan lebih berguna jika sistemnya sendiri solid,” kata Plummer
P: Mamet Janzuke
