Libur Nataru Terancam Cuaca Ekstrem, Polda Jatim Keluarkan Peringatan Serius
Polda Jawa Timur menilai periode libur Nataru identik dengan mobilitas tinggi, baik perjalanan darat, laut, maupun aktivitas wisata. Kondisi cuaca yang tidak menentu dinilai dapat meningkatkan risiko kecelakaan lalu lintas, gangguan pelayaran, serta bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor. Karena itu, masyarakat diminta tidak mengabaikan faktor cuaca saat merencanakan perjalanan maupun kegiatan di luar rumah.
Kepolisian mengingatkan pengguna jalan agar lebih berhati-hati, khususnya saat melintas di jalur rawan longsor, daerah pegunungan, serta kawasan dengan genangan air yang kerap muncul saat hujan deras. Pengendara juga diimbau memastikan kondisi kendaraan dalam keadaan prima dan mengurangi kecepatan saat jarak pandang menurun akibat hujan lebat atau kabut.
Bagi masyarakat yang berencana bepergian melalui jalur laut, Polda Jawa Timur meminta agar selalu memperhatikan peringatan dini dari otoritas terkait. Gelombang tinggi dan angin kencang dinilai berpotensi mengganggu keselamatan pelayaran, terutama bagi kapal kecil dan perahu nelayan. Kepolisian menegaskan keselamatan harus menjadi prioritas utama dibanding memaksakan perjalanan dalam kondisi cuaca berisiko.
Selain itu, masyarakat yang beraktivitas di kawasan wisata alam diminta lebih waspada terhadap perubahan cuaca yang dapat terjadi secara cepat. Petugas mengingatkan agar wisatawan mematuhi arahan pengelola dan petugas keamanan setempat, serta segera menjauh dari area berbahaya apabila cuaca memburuk. Kesiapsiagaan dinilai penting untuk mencegah kejadian yang tidak diinginkan selama libur panjang.
Dalam keterangannya, pihak kepolisian menekankan pentingnya kerja sama semua pihak dalam menjaga keselamatan bersama. Masyarakat diminta aktif memantau informasi cuaca resmi dan mengikuti imbauan aparat. “Kewaspadaan dan kepatuhan terhadap aturan menjadi kunci agar libur Nataru berjalan aman dan lancar,” demikian penegasan yang disampaikan pihak kepolisian.
Polda Jawa Timur juga menyatakan telah menyiagakan personel di sejumlah titik rawan untuk mengantisipasi dampak cuaca ekstrem. Koordinasi dengan instansi terkait terus dilakukan guna memastikan penanganan cepat apabila terjadi gangguan keamanan atau bencana. Langkah ini diharapkan mampu meminimalkan risiko serta memberikan rasa aman bagi masyarakat selama perayaan Natal dan Tahun Baru.
Dengan meningkatnya potensi cuaca ekstrem di penghujung tahun, masyarakat diharapkan tetap mengutamakan keselamatan, menunda perjalanan bila kondisi tidak memungkinkan, serta segera melapor kepada pihak berwenang apabila menemukan situasi darurat. Upaya pencegahan sejak dini dinilai menjadi cara paling efektif untuk menghindari kerugian dan korban selama masa libur Nataru.
P: Hernowo
